Dua Jenis Saham

Saham Preferen
Saham preferen atau preferred stock adalah penanam modal atau kepemilikan pada suatu perusahaan pada tingkat terbatas. Sebagai pemegang saham preferen, Anda tidak memiliki hak suara dalam RUPS. Namun demikian, Anda akan dijanjikan sejumlah dividen yang jumlahnya pasti dan tetap (fixed income) dalam persentase tertentu (disebut) juga tingkat bunga), yang pelaksanaan pembayarannya lebih didahulukan dibandingkan dividen saham biasa.

Meskipun demikian saham preferen juga memiliki aspek negatif. Pada saat pemegang saham biasa bergembira menikmati kenaikan dividen akibat meningkatnya laba bersih perusahaan. Pemegang saham preferen hanya mononton saja karena sudah ditentukan dari nilai nominal (par balue) setiap tahun dan sifatnya menetap.

Aspek positifnya adalah jika perusahaan tidak mampu membayar dividen pada tahun tertentu kepada pemegang biasa, pemegang saham preferen tetap berhak atas dividen sesuai tingkat bunga yang telah dijanjikan perusahaan.

Investor yang memilih sahampreferen lebioh mengarahkan perhatiannya pada tingkat bunga (dividen), bukan capital gain. Investor jenis ini pada umumnya adalah investor risk avertert tidak suka mengambil resiko. Tidak mengutaman capital gain tetapi lebih mengharapkan tingkat keamanan dalam berinvestasi. Investasi yang dilakukan adalah untuk jangka panjang (long-term investment).

Di BEI hanya sedikit saham preferen yang diperdagangkan antara lain PT. Mas Murni, Tbk(saham yang sudah go publik-tercatat di BEI memakai Tbk di belakang nama perusahaan) dan PT. Hanson International,Tbk.

Saham BiasaCommon Stock
Pada umumnya,jika orang berbicara mengenai saham perusahaan, berarti yang dimaksud adalah saham biasa.
Perusahan yang sudah go public menawarkan sahamnya kepada publik untuk meraih dana masyarakat penanam modal (investor). Alasannya bosa bermacm-macam,misalnya untuk ekspansi usaha, mengakuisisi perusahaan lain, membayar hutang dan lain-lain.

Ketika Anda membeli sebuah saham perusahaan, berarti Anda termasuk pemegang saham atas perusahaan tersebut melalui penyertaan modal Equity Invesment. Ketika perusahaan sedang makmur dan berhasil meraih laba, secara umum harga sahamnya akan naik begitu juga sebaliknya.

Setiap lembar saham mewakili persentasi kemepemilikan terhadapt perusahaan. Sebagai contoh, PT ABC memiliki modal Rp. 100.000.000,- yang dikonversikan menjadi 1.000.000 lembar saham dengan nominal Rp. 100,- persaham. Dengan demikian, setiap lembar saham yang Anda miliki akan mewakili 0,0001% lembar saham.

Pada umumnya perusahaan mengkonversikan modalnya menjadi jutaan lembar denagn nominal tertentu. Misalnya PT. Astra International,Tbk (ASII kode di BEI) hingga tanggal 30 Juni 2005 sudah mencatatkan 4.048.355.314 lembar sahamnya dengan nominal Rp. 500 perlembar saham.
Beli saja misalnya 1 lot ( = 500 lembar saham), Anda sudah boleh merasa bangga karena tercatat sebagai pemegang saham PT. Astra International, Tbk.

This blog talking about Stock, Option, Obligation, Technical Analysis (moving average, MACD, Candlestick, ect), Fundamental Analysis, Forex ect.